1. Filsafat-filsafat dasar:
Berfokus pada sifat dari kondisi manusia yang mencakup kesanggupan untuk menyadari diri
bebas memilih untuk menentukan nasib sendiri,kebebasan dan tanggung jawab ,kecemasan
sebagai suatu unsur dasar,pencairan makna yang unik didalam dunia yang tak
bermakna,berada sendirian dan berada dalam hubungan dengan orang lain keterhinggaan dan
kematian dan kecenderungan mengaktualkan diri.
2. Konsep-konsep utama:
pada dasarnya merupakan suatu pendekatan suatu konseling dan terapi alih-alih suatu model
teoretis tetap. terapi eksistensial menekankan kondisi-kondisi inti manusia.
perkembangankepribadian yang normal berlandaskan keunikan masing-masing individu.
Kesadaran diri pribadi sejak dini. Determinasi diri dan kecenderungan kearah pertumbuhan
adalah gagassan-gagasan sentral. Psikopatologi adalah akibat dari kegagalan dalam
mengaktualkan potensi. Pembedaan-pembedaan dibuatt antara "rasa bersalah eksistensial"
dan "rasa bersalah neurotik" serta antara "kecemasan eksistensial" dan " kecemasan
neurotik". Berfokus pada saat sekarang dasn pada menjadi apa seorang itu, yang berarti
memiliki orientasi kemasa depan. ia menekankan kesadaran diri sebelum bertindak. ia adalah
terapi ekspreriensi.
3. Tujuan-tujuan terapi :
Menyajikan kondisi-kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan.
menghapus penghambat-penghambat aktualisasi potensi pribadi. membantu klien
menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dan memperluas kesadaran diri.
Membantu klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupan sendiri.
4.Teknik-teknik terapi:
Hanya sedikit teknik yang dikembangkan oleh terapi eksistensial-humanistik,sebab
pendekatan ini mendahulukan alih-alih teknik.Terpi eksistensial-humanistik bisa meminjam
teknik-teknik dari pendekatan-pendekatan lain. Diagnosis,pengetesan dan pengukuran-
pengukuran eksternal tidak dipandang penting.Pendekatan ini bisa menjadi sangat
konfrontatif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar